Kabar gembira bagi anda yang suka terbang. Kebutuhan pilot yang kian hari terus bertambah, menjadikan sekolah pilot menjadi satu sekolah yang paling dicari para pemuda Indonesia. Meski dibilang mahal, sekolah pilot ini termasuk sangat menjanjikan. Setelah selesai sekolah, rata-rata pilot ini akan langsung bekerja dengan mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.
Direktur PT DAE Marsekal Pertama TNI (Purn) Wasito mengungkapkan, hingga sekarang ini sekolah penerbang di dalam negeri belum mampu memenuhi kuota pilot pesawat komersil nasional. “Kekurangan kebutuhan 500-600 pilot per tahun,” ucapnya, di Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar)
Karenanya, tak heran jika beberapa maskapai Indonesia memilih menggunakan jasa pilot asing untuk menjalankan pesawatnya. “Besarnya kebutuhan pilot saat ini tidak lepas dari semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap angkutan udara,” kata Wasito.
DPST memiliki fasilitas hanggar, simulator full motion serta beberapa laboraturium. Di antaranya, english aviation lab, navigation trainer lab, meteostation lab, radio telephony lab, air traffic control simulator lab, computer base trainer.
Terpilihnya Tasikmalaya sebagai tempat pelatihan pernerbangan karena letak geografisnya yang sangat mendukung. “Pendidikan penerbangan dilakukan selama 18 bulan per angkatan dengan standar pemantapan fisik dan mental untuk melatih kedisiplinan,” sambung Kepala Sekolah DPST, Wahyudi Abdul Djumali.
Lulusan DPST akan mendapatkan peringkat private pilot lisence (PPL), civil pilot lisence (CPL) dan instrument rating. “Diharapkan nantinya penerbang lulusan DPST akan mampu untuk menerbangkan pesawat generasi terakhir dan berbadan lebar seperti Boeing, Airbus 320, Embraer maupun Bombardier,” imbuhnya.
Saat ini, PT DAE memiliki dua unit pesawat Cessna 172SP buatan Amerika Serikat tahun 2003. Akhir tahun 2013 rencananya akan ditambah empat unit, dilanjutkan empat unit pada pertengahan 2014 dan dua unit multi engine di akhir 2014.