Saat ini dunia penerbangan makin dimarakkan oleh persaingan antar maskapai yang menawakan penerbangan Low Cost Carrier (LCC). Penerbangan model ini memang berhasil memikat penumpang karena tarif tiket pesawat yang relatif murah dibandingkan penerbangan reguler. Walhasil, Anda yang memiliki budget terbatas tetap berkesempatan menggunakan pesawat terbang sebagai sarana transportasi alternatif yang efektif.
Hanya saja yang perlu Anda ketahui dari penerapan LCC ini bahwa maskapai telah melakukan efisiensi biaya operasional di semua lini. Akibatnya, standar pelayanan yang biasanya bisa Anda dapatkan pada penerbangan reguler tidak lagi Anda temui pada penerbangan LCC. Misalnya peniadaan layanan katering atau meminimalisasi reservasi dengan memanfaatkan kecanggihan IT. Minimalisasi pada pelayanan inilah yang bisa menurunkan besarnya tarif. Meskipun demikian dalam aspek keamanan tetap menjadi prioritas utama sehingga penumpang dipastikan selamat sampai ke tujuan.
Dengan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, penerbangan LCC diharapkan mampu menjaring segmentasi pasar bawah secara lebih besar lagi. Hasilnya, penerbangan LCC terbukti mampu menyedot jumlah penumpang yang lebih tinggi meskipun para penumpangnya harus rela mendapatkan standar pelayanan yang serba minimalis.
Maskapai penerbangan yang murni menerapkan konsep LCC memiliki ciri-ciri:
(1) Hanya memberlakukan kelas ekonomi;
(2) Kapasitas penumpang lebih padat dibandingkan penerbangan reguler;
(3) Meniadakan layanan katering (hanya menyediakan air mineral saja);
(4) Tidak ada pemesanan kursi. Jadi penumpang bebas memilih tempat duduk;
(5) Jam penerbangan pada pagi hari atau malam hari. Hal ini untuk menghindari tarif layanan bandara yang lebih mahal pada saat jam sibuk;
(6) Bagasi harus bayar per kilo
(7) Memakai bandar udara kecil untuk menghindari cek in yang lama dan administrasi yang panjang. Ini akan menghemat waktu penerbangan dan mengoptimalkan waktu untuk lebih banyak lagi penerbangan dilakukan. Walaupun biasanya bandara kecil ini jauh diluar kota, sehingga penumpang harus menaiki bus feeder menuju jantung kota.
(8) Sistem penjualan tiket secara langsung (tidak melalui agen). Bentuk tiketnya pun sangat sederhana berujud e-tiket. Penumpang diharuskan cetak tiket pesawat sendiri yang diiperoleh lewat email.
Adapun sejumlah maskapai di Indonesia yang mengklaim telah menerapkan konsep penerbangan LCC, sebenarnya belum benar-benar murni LCC. Lebih tepatnya mereka menggunakan konsep Low Fare Carrier (LFC). Yakni hanya sebatas menerapkan tarif murah namun belum sepenuhnya menerapkan prinsip LCC sebab biaya operasional dan produktifitasnya masih relatif mahal dan di atas standar LCC.
Meskipun demikian, konsep penerbangan LFC ternyata sangat menarik minat penumpang di Indonesia. Karena pada umumnya, penumpang di Indonesia cenderung memposisikan harga tiket pesawat sebagai prioritas utama dalam memilih tiket penerbangan.
Bagi Anda yang memprioritaskan harga, penerbangan LCC tentu layak dijadikan pilihan. Sebaliknya jika Anda termasuk tipe penumpang yang mengutamakan kualitas pelayanan, maka Anda disarankan tetap menggunakan maskpai penerbangan reguler. Untuk dapatkan layanan yang memuaskan selama dalam perjalanan.