Maskapai Garuda Indonesia menyatakan akan menambah lebih dari 14.312 kursi, mulai dari 23 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011. Tambahan kursi utamanya pada rute Jakarta Denpasar sebanyak 6.950 tempat duduk dan Jakarta Singapura 7.362 tempat duduk.
Caranya, dengan menambah frekuensi penerbangan dengan pesawat berbadan lebar tipe B-747-400 (42 kelas bisnis, 386 kelas ekonomi) dan A330-300 (42 kelas bisnis, 215 kelas ekonomi).
Garuda juga membentuk Tim Pelaksana dan Pemantau Pelayanan Penumpang (TP-4), yang anggotanya berasal dari berbagai unit perusahaan, khususnya yang terkait dengan kegiatan operasional penerbangan Garuda.
“Tugasnya, menjaga kelancaran operasional penerbangan Garuda dan penyelesaian secara on the spot permasalahan (kendala) yang dihadapi penumpang bagi kenyamanan penumpang dalam penerbangan,” kata VP Corporate Communications Garuda, Pujobroto, Jumat (17/12/2010) di Jakarta.
Di samping itu, dalam mengantisipasi lonjakan arus penumpang, Garuda juga menerapkan kebijakan operasional flexible response, di mana perencanaan penambahan kapasitas kursi akan terus diikuti perkembangannya berdasarkan kondisi yang terjadi dan diputuskan sesegera mungkin secara on the spot.
Selanjutnya, demi kenyamanan perjalanan, Garuda mengimbau para calon penumpang agar merencanakan perjalanan sedini mungkin, tidak mengubah jadwal keberangkatan atau kepulangan, memerhatikan ketentuan pemesanan kursi (booking), dan nama yang tercantum dalam tiket harus sesuai nama penumpang yang hendak terbang.
Penumpang disarankan agar menggunakan fasilitas city check-in yang berada di kantor-kantor penjualan Garuda dan self check-in di Bandara Soekarno-Hatta untuk menghindari antrean di konter check-in bandara.
Proses check-in di bandara dibuka 2 jam sebelum keberangkatan, dan ditutup 1 jam sebelum keberangkatan rute internasional dan 45 menit sebelum keberangkatan pesawat rute domestik.
sumber : kompas