Nusa Tenggara Timur memiliki banyak tempat wisata menarik, salah satunya adalah Pulau Seraya. Kepulauan Nusa Tenggara memang tidak bisa lepas dari objek wisata yang sangat ikonik yaitu Pulau Komodo. Disini kita bisa melihat secara langsung hewan endemik yang tidak ada di tempat lainnya, yaitu Komodo. Anda mungkin sudah familiar dengan Pulau Komodo atau Pulau Rinca, namun bagaimana dengan Pulau Seraya?
Berbeda dengan Pulau Komodo yang sudah cukup dikenal oleh penduduk Indonesia maupun mancanegara, Objek wisata Pulau Seraya bisa dibilang masih dalam tahap pengembangan dan belum sepopuler Pulau Komodo atau Pulau Rinca.
Lalu apa yang menjadi kelebihan dari Pulau Seraya? Pulau Seraya adalah salah satu pulau pribadi di kawasan NTT, jadi disini anda tidak akan menemukan banyak pengunjung seperti tempat lain. Berlibur kesini akan membuat anda serasa kembali dengan alam. Bayangkan saja, di tempat ini cukup minim listrik sehingga anda tidak bisa menikmati fasilitas seperti di tempat wisata pada umumnya. Penginapan dibuat sangat sederhana menggunakan kayu dan anyaman bambu. Namun tentu saja hal ini terbayarkan dengan pemandangan alamnya yang indah.
Untuk sampai ke Objek wisata Pulau Seraya, anda bisa menggunakan service dari resor yang ada di Labuan Bajo. Biasanya mereka menyediakan layanan antar-jemput menuju lokasi ini. Tarifnya tidak terlalu mahal, biasanya anda hanya dikenakan kurang dari Rp. 100 ribu. Karena letaknya yang cukup berdekatan dengan Pulau Komodo, anda juga bisa sekalian berlayar kesana. Biayanya tentu lebih mahal, yaitu di kisaran Rp. 800 ribu per orang.
Pulau Seraya hampir sama dengan Pulau-pulau kecil yang terdapat di Indonesia. Bentang alamnya terdiri atas hutan yang hijau, kemudian perairannya cukup kaya dengan biota laut. Namun ada satu hal menyeramkan yang perlu anda tahu. Konon dahulu kala tempat ini cukup angker, banyak warga yang mengalami kerasukan saat menempati wilayah ini.
Hal ini sangat mungkin terjadi karena bagaimanapun juga Pulau Seraya termasuk Pulau yang masih perawan dan belum terjamah oleh pembangunan. Anda tentu sudah tahu bahwa hutan adalah salah satu tempat yang banyak “penunggunya”. Konon katanya lagi, penduduk disana harus mengorbankan kambing agar roh jahat tersebut mau keluar dari tubuh manusia.
Tidak hanya disembelih, kepala kambing tersebut akan digantung di pohon asam yang terdapat di tengah pulau. Namun sekarang hal ini sudah menjadi urban legend karena semenjak Pulau Seraya berkembang menjadi tempat pariwisata, hal-hal seperti sudah tidak perlu terjadi lagi.
Berlibur ke Pulau Seraya tidak memerlukan persiapan khusus, bawa perlengkapan secukupnya seperti saat anda berlibur ke lokasi wisata lain. Biaya liburan juga tidak terlalu mahal karena tidak ada banyak wahana berbayar seperti yang sering anda temukan di objek wisata lain.
Anda mungkin hanya akan mengerluarkan uang untuk konsumsi, penginapan, dan biaya sewa kapal. Berlibur ke tempat yang tenang memang sangat tepat untuk menghindar dari rutinitas sehari-hari yang membosankan. Nikmati perjalanan anda ke tempat ini, pulangnya pasti anda akan merasa fresh.