Bagi anda yang ingin mengenal budaya Indonesia lebih dekat, anda bisa berwisata ke Tana Toraja. Tana Toraja adalah sebuah kabupaten yang terletak di Sulawesi Utara. Jarak Kabupaten ini dari Makassar adalah sekitar 328 kilometer. Berada di ketinggian laut, tempat ini memiliki udara yang cukup sejuk. Namun bukan itu tujuan orang untuk berwisata ke tempat ini, melainkan untuk melihat keragaman budayanya.
Masyarakat Tana Toraja memang dikenal sangat menjaga adat-istiadat mereka. Walaupun Indonesia sudah mengalami gempuran globalisasi, namun saat berada di sini anda akan merasakan kearifan lokal yang masih sangat kuat.
Memasuki Daerah Tana Toraja anda akan disuguhi pemandangan sawah yang hijau, batu kapur yang luas, dan pegunungan berwarna biru. Tana Toraja memiliki banyak sekali unsur budaya yang bisa anda lihat dan pelajari. Salah satu ikon Tana Toraja yang sudah sangat dikenal oleh masyakarat Indonesia adalah Rumah Tongkonan. Ini adalah rumah khas masyarakat Toraja yang atapnya dibuat dari daun kelapa atau nipa. Walaupun hanya terbuat dari dedaunan, namun kenyataannya rumah ini mampu bertahan hingga puluhan tahun.
Rumah Tongkonan memiliki beberapa tingkatan yang menunjukkan perbedaan stata di dalam masyakarat, misalnya strata emas, besi, perunggu, dan kuningan.
Ada banyak tradisi Tana Toraja yang mampu menarik wisatawan untuk datang kesini, salah satunya adalah Rambu Solo. Ini merupakan upacara pemakaman khas masyarakat Toraja. Walaupun ini adalah upacara kematian, namun prosesinya berlangsung dengan sangat meriah. Upacara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada mereka yang telah meninggal. Besar tidaknya upacara sangat ditentukan oleh strata sosial dan kemampuan dari yang punya hajatan.
Upacara akan berlangsung semakin mewah jika yang mengadakan upacara adalah kaum bangsawan. Upacara lain yang sering dilakukan adalah Rambu Tuka (merupakan upacara pernikahan), dan Mangarara Tongkonan (Upacara selamatan untuk peresmian rumah baru atau rumah yang selesai direnovasi).
Budaya lain yang juga cukup menarik adalah kebiasaan masyarakat Tana Toraja untuk mengubur jazad bayi di batang pohon. Pemandangan ini bis anda lihat di Kampung Kambura. Di tempat tersebut, anak-anak atau bayi yang telah meninggal (biasanya berumur 0 hingga 7 tahun) dimasukkan ke dalam pohon. Proses ini sudah tidak lagi dilakukan sejak beberapa dekade terakhir, namun pohon-pohon yang pernah dipakai untuk mengubur mayat masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Penempatan jenazah bayi disesuaikan dengan strata sosial keluarganya. Semakin tinggi strata sosialnya, semakin tinggi pula ia akan diletakkan di dalam pohon tersebut. Masih ada beberapa tempat menarik di Tana Toraja yang sayang untuk dilewatkan, seperti Pangopango, Lemo, Suaya, Tilangnga, Sarambu Assing, Kolam Makale, Londa, dan Kete Kesu.
Akses ke Tana Toraja tidak susah. Dari Makassar, anda bisa menempuh perjalanan darat sekitar 8 jam. Namun jika anda tidak ingin melewati perjalanan yang begitu panjang, Anda bisa naik pesawat dari Bandara Hassanudin. Perjalanan udara hanya memakan waktu sekitar 45 menit. Saat ini juga sudah banyak terdapat agen travel yang menyediakan paket perjalanan ke Tana Toraja. Biasanya tur akan melewati berbagai tempat menarik di Toraja seperti yang telah disebutkan diatas. Biayanya relatif murah, yaitu sekitar 1 hingga 3 jutaan rupiah per orang.