Sebelum jatuh ke tangan VOC, Makasar sudah berkembang menjadi kota niaga yang maju di dunia dan termasuk kota terbesar ke-20 di dunia. Jumlah penduduknya pun sangat padat. Yakni lebih dari 100 ribu jiwa, melebihi jumlah penduduk kota Amsterdam.
Begitu Makasar dikuasai VOC, Bandar Makasar akhirnya ditutup dari perdagangan asing. Akhirnya para pedangan yang biasanya melakukan aktifitas perdangan di Bandar Makasar akhirnya berpindah ke pelabuhan lainnya. Itulah awal titik kemunduran kota Makasar.
Kondisi ini mulai berubah ketika pemerintah kolonial Hindia Belanda menggantikan kedudukan VOC. Makasar perlahan bisa bangkit dari keterpurukannya. Begitu Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya, Makasar dijadikan sebagai ibu kota propinsi Sulawesi Selatan.
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, nama Makasar sempat dirubah menjadi Ujung Pandang. Namun kemudian kembali berganti menjadi Makasar.
Makasar memiliki sebuah bandar udara internasional, yakni Bandara Internasional Hasanuddin (UPG) yang terletak 30 km dari kota Makasar. Bandara ini pada awalnya dibangun oleh pemerintahan Belanda pada tahun 1935 dengan menggunakan nama Lapangan Terbang Kadieng. Pada masa itu konstruksi lapangannya masih berupa rumput. Baru pada tahun 1937 bandara ini resmi digunakan untuk penerbangan komersil. Penerbangan perdana dilakukan oleh pesawat jenis Douglas D2/F6 dengan rute penerbangan Surabaya-Makasar.
Begitu Jepang berkuasa,Lapangan Terbang Kadieng berganti nama menjadi Lapangan Terbang Mandai. Konstruksi lapangan pun diperbaiki dengan menggantinya dengan konstruksi beton. Setelah pemerintah Sekutu mengambil alih, dibangunlah landasan baru dengan konstruksi onderlaag.
Setelah Indonesia merdeka, pengelolaan bandara ini diserahkan kepada PT. Angkasapura I. Meskipun sebagai bandara internasional, Bandara Hasanuddin sempat tidak terdapat rute penerbangan internasional sama sekali dalam kurun waktu tahun 2006-2008. Khususnya ketika maskapai Garuda Indonesia mengalami kerugian finansial.
Kemudian disusul Malaysia Airlines yang juga menutup rute penerbangan internasionalnya ke Bandara Hasanuddin. Baru kemudian pada tanggal 25 Juli 2008 rute penerbangan internasional dibuka kembali ketika Air Asia mulai melayani rute penerbangan Makasar-Kuala Lumpur.
Maskapai yang melayani rute penerbangan melalui Bandara Hasanuddin antara lain Air Asia, Batavia Air, Dirgantara Air Service, Garuda Indonesia, Indonesia Air Transport, Lion, Merpati Nusantara Airlines, Sriwijaya Air, Trigana Air Service, Expressair, Kartika Airlines, Wings Air, dan Citilink.
Bandara Hasanuddin terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. Salah satunya dengan membangun terminal baru yang berkapasitas 7 juta penumpang setiap tahunnya. Untuk mencapai bandara ini Anda bisa menggunakan taksi maupun shuttle bus bandara. Informasi lebih lanjut bisa Anda dapatkan di nomor telepon 062(0411)550123, 553082, 553083 atau datang ke alamatnya di Jl. Bandar Udara Hasanuddin, Mandai, Makassar.
harga tiket pesawat bulan maret,dri makasssar k manado brapa yachh?? thanks 🙂
😳
harga tiket samarinda-makasar brapa ya
pesawat lion air……………..
thankssss
I love Makassar, tempat kelahiranku,kotaku yang sangat bersih panorama yang indah yaitu Pantai Losari.
I love Makassar, kota tempat lahirku.yang bersih penuh dengan pannorama yang indah, oh pantai Losari, makananannya penuh selera, oh aku tak pernah lupa.
harga tiket makassar-denpasar tgl 19-8-2012 brp yah…?!
thank’s
harga tiket pesawat bulan juli dari makassar ke jayapura brpa ya..?????Tks