Kota Palembang telah mencatat sejarah yang luar biasa dalam perjalanannya. Selain sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Selatan, Palembang juga pernah menjadi pusat kerajaan terbesar pada masanya, yakni Sriwijaya. Pada masa perkembangan Islam dan seiringĀ kemunduran kerajaan Sriwijaya, di Palembang pernah didirikan sebuah kesultanan pada tahun 1659.
Namun begitu pemerintah kolonial Belanda, keberadaan Kesultanan Palembang akhirnya dihapuskan. Palembang lalu dirubah menjadi dua wilayah karisidenan.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palembang dinobatkan sebagai Kota Wisata Air sebagaimana kota Bangkok (Thailand) dan Phnom Penh (Kamboja).
Letak kota Palembang memang sangat strategis karena berada pada jalur Lintas Sumatera sehingga mampu menghubungkan antar daerah di Pulau Sumatera. Kota ini juga memiliki satu bandar udara internasional, yakni Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (PLM).
Pada awalnya, kawasan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin merupakan area perkebunan. Konsesi atas lahan tersebut kemudian diberikan pemerintah Hindia Belanda kepada Palembang Maatschappij. Begitu terdengar kabar bahwa Jan Pieterszoon Coen bersama rombongannya akan terbang dengan pesawat Fokker menuju wilayah kekuasaannya di Hindia Belanda, maka Palembang Maatschappij segera menyiapkan lahan untuk digunakan sebagai lapangan terbang yang pertama di Palembang. Lapangan terbang inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.
Bandara ini kemudian digunakan untuk melayani penerbangan sipil dan militer. Pada tanggal 1 Januari 1970 pengelolaan bandara ini beralih kepada PT. Angkasa Pura II. Sejak saat itulah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II resmi menjadi bandara internasional. Berbagai upaya untuk meningkatkan kelengkapan fasilitasnya pun terus dilakukan.
Di antaranya dengan memperluas landasan pacu, membangun terminal penumpang tiga lantai yang berkapasitas 1250 penumpang. Terminal tersebut juga dilengkapi dengan terminal kargo.
Maskapai yang rute penerbangannya melalui Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II antara lain Batavia Air (Jakarta), Garuda Indonesia (Jakarta), Kartika Airlines (Batam), Lion Air (Jakarta, Tanjung Pandan), Sriwijaya Air (Batam, Jakarta), Air Asia (Kuala Lumpur), Silk Air (Singapura).
Satu-satunya transportasi yang bisa digunakan menuju bandara adalah taksi. Informasi lebih lanjut mengenai bandara bisa Anda dapatkan di nomor telepon (0711)385001 atau datang langsung ke alamatnya di Jl. Tanjung Api-Api 1, Palembang.
Lihat tiket pesawat sriwijaya air
Atau maskapai yang bermarkas disini : Sriwijaya Air
:-* keren bener bandarnya