Pasokan kamar hotel di DKI Jakarta diperkirakan bertambah 1.000 – 2.000 sampai akhir tahun ini.
Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Krishnadi menjelaskan penambahan kamar rata-rata kelas bintang II ke bawah atau hotel budget.
“Ada sekitar sepuluh sampai dua puluh hotel menambah kamar rata-rata 100 kamar,” katanya, Selasa (20/8/2013).
Kondisi ini akan menciptakan persaingan tidak sehat antar hotel yang berpotensi terjadi perang harga. PHRI meminta kepada Pemprov DKI untuk menyikapi agar pemberian izin hotel dilakukan secara merata tidak terpusat di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Daerah lain seperti Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan hendaknya diberikan tempat untuk dikembangkan. Selama ini pasar hotel di Jakarta 90% orang bisnis sehingga perlu tata ruang perhotelan secara merata.
“Misalnya orang luar Jakarta ada bisnis di Cawang kan bisa nginap di hotel daerah Cawang, tidak harus ke Sudirman. Begitu juga orang bisnis di Kemayoran bisa tinggal di hotel sekitar kemayoran. Izin pendirian hotel ini harus dikontrol,” jelas Krishnadi